4 Cara Penuhi Kebutuhan Protein Anak

Category
10 October 2019

Anak membutuhkan asupan gizi seimbang yang lengkap dan mencukupi agar tumbuh kembangnya berlangsung optimal. Salah satu zat gizi yang penting untuk menunjang pertumbuhan anak adalah protein. Secara umum, protein memiliki peran penting dalam mendukung pembentukan sel dan jaringan tubuh. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai antibodi, enzim, pembawa pesan, dan transportasi (membawa molekul kecil ke seluruh tubuh). Bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, protein juga bisa menjadi sumber energi.

 

Kecukupan protein bisa didapat dari protein hewani maupun protein nabati. Sumber protein hewani contohnya daging, telur, susu, ikan, seafood, dan hasil olahannya (yoghurt, keju). Sementara, sumber protein nabati contohnya kacang-kacangan, sayuran, serta hasil olahannya (tahu, tempe, susu kedelai). Menurut para ahli, protein hewani lebih baik dibandingkan protein nabati karena pangan hewani mengandung asam amino lebih lengkap dan lebih banyak daripada pangan nabati.

 

Berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi yang dikeluarkan oleh Kementerian KesehatanRI, banyaknya protein harian yang dibutuhkan anak usia 7–9 tahun adalah 45 gram. Sementara, anak usia 10–12 tahun memerlukan 50 gram protein per hari. Anak yang kekurangan protein berisiko mengalami penurunan berat badan, mudah infeksi karena daya tahan tubuhnya rendah, gangguan pertumbuhan sel, anemia, malnutrisi, serta kekurangan albumin (hipoalbumin).

 

Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam plasma darah manusia yang diproduksi oleh hati atau lever. Albumin memiliki sejumlah fungsi yang vital bagi tubuh, di antaranya mengangkut nutrisi dan hormon, mengatur tekanan osmotik dalam darah, menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, serta memperbaiki jaringan sel yang rusak. Bila anak sudah mendapat asupan makanan bergizi, namun kadar albumin di tubuhnya rendah, maka semua nutrisi itu tidak dapat terangkut ke seluruh tubuh.

 

Agar anak tidak kekurangan protein, ibu dapat melakukan sejumlah trik berikut:

 

Menyajikan sarapan tinggi protein

 

Alih-alih menyuruh anak makan sarapan dengan kandungan karbohidrat tinggi, ibu dapat menyajikan menu yang kaya akan protein, seperti telur (orak-arik, dadar), roti lapis isi telur atau ikan dan sayuran, oatmeal, susu, dan lain-lain.

 

Membiasakan anak ngemil kacang-kacangan

 

Kacang-kacangan adalah pangan yang kaya akan serat, rendah lemak, dan sumber protein yang baik. Biasakan anak ngemil kacang-kacangan daripada camilan dalam kemasan yang tinggi gula dan mengandung bahan pengawet. Jenis kacang-kacangan yang lezat dimakan sebagai camilan: kacang almond, kacang kedelai (edamame), kacang mede, kacang pistachio, dan sebagainya.

 

Mengonsumsi ikan gabus

 

Ikan gabus memiliki kadar protein albumin paling tinggi dibandingkan dengan sumber albumin lain. Hasil riset Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang mengungkapkan kandungan albumin pada ikan gabus adalah 62,24 g/kg, sedangkan pada ikan lain atau daging dan telor hanya rata-rata 10 g/kg. Ibu dapat menyajikan olahan ikan gabus dalam menu sarapan, makan siang, maupun makan malam. Dalam penelitian berjudul “Komposisi Kimia, Kadar Albumin dan Bioaktivitas Ekstrak Protein Ikan Gabus (Channa striata) Alam dan Hasil Budidaya” oleh Ekowati Chasanah, Mala Nurilmala, Ayu Ratih Purnamasari, dan Diini Fithriani pun disebutkan bahwa tingginya kandungan albumin pada ikan gabus menyebabkan ikan ini telah digunakan untuk mengatasi hipoalbumin.

 

Memberikan Albusmin

 

Cara lain untuk mencukupi kebutuhan albumin anak usia 12+ adalah melalui konsumsi Albusmin yang berasal dari ekstrak ikan gabus. Albusmin mengandung 80,55% protein dan 33,07% albumin. Albusmin yang juga mengandung Omega 3, 6, 9, kalsium, fosfor, asam amino, serta mineral penting lain ini dapat membantu menjaga kesehatan dan membantu mempercepat proses pemulihan luka.

 

Ayo, bantu jaga kesehatanmu dengan mengonsumsi Albusmin!