Setiap orang membutuhkan asupan zat-zat gizi untuk menghasilkan energi, mendukung pertumbuhan, memperbaiki jaringan yang rusak atau luka, menjaga kesehatan tubuh dan sebagainya. Nah, salah satu elemen penting yang diperlukan tubuh adalah protein. Protein terdapat di setiap sel tubuh dan merupakan unsur paling banyak yang terkandung di dalam sel tubuh.
Sumber protein bisa didapatkan melalui protein nabati dan protein hewani. Adapun protein yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme oleh hati untuk membentuk plasma protein di dalam darah yang terdiri dari 60% Albumin, 39% Globulin, dan 1% Regulatory Protein. Maka albumin merupakan protein utama dan paling banyak terdapat di dalam darah.
Lalu, apa saja manfaat albumin? Berikut di antaranya:
1. Albumin menjaga keseimbangan cairan tubuh
Albusmin berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Seimbangnya cairan dalam tubuh dapat menjaga sel-sel tubuh bekerja dengan normal. Maka tubuh terhindar dari berbagai penyakit dan kesehatan tetap terjaga.(Sumber: “The Role of Albumin and Fluids in the Body” oleh Dana Call RVT, VTS, ECC, Veterinary Technician, Veterinary Practice Issue, December 2005 Vo. 25 No. 12).
2. Albumin membantu memperbaiki jaringan sel
Dalam review medis oleh dr. Ahmad Muhlisin dalam artikel "Fungsi Albumin, Kadar Normal dan Penyakit Terkait", disebutkan bahwa albumin berperan dalam pembentukan ikatan antarsel yang diperlukan untuk proses regenerasi serta memperbaiki jaringan sel tubuh yang rusak. Bila terjadi kerusakan jaringan sel, albumin akan memberikan sinyal pada sistem kekebalan atau imunitas tubuh.
Albumin memang sangat erat kaitannya dalam pembentukan sel darah putih. Sel darah putih adalah unsur penting yang diperlukan untuk menjaga kekebalan tubuh. Bila kadar albumin rendah maka proses pemulihan sel tubuh yang rusak akan lebih lambat. Selain itu, pembentukan jaringan sel yang baru juga akan terganggu. Bila ini terjadi, tentu berpengaruh pada kondisi kesehatan dimana proses penyembuhan akan lebih lama. (Sumber: “Fungsi Albumin, Kadar Normal dan Penyakit Terkait”, review medis oleh dr. Ahmad Muhlisin dimuat dalam mediskus.com)
3. Albumin berfungsi mengikat darah
Berdasarkan review medis oleh dr. Ahmad Muhlisin dalam materi artikel "Fungsi Albumin, Kadar Normal dan Penyakit Terkait", dikatakan bahwa sel darah sebenarnya tak sepenuhnya berbentuk cairan. Dalam hal ini, albumin berperan mengikat seluruh bagian sel dengan air sehingga membentuk cairan darah. Albumin berfungsi melakukan tekanan untuk mempertahankan cairan agar tetap di pembuluh darah, atau yang disebut dengan tekanan onkotik. Bila terjadi gangguan pada pembentukan albumin maka tekanan osmotik dapat turun sehingga terjadi pembengkakan atau edema.
4. Albumin berfungsi mengangkut zat gizi dan hormon
Albumin juga berfungsi mengangkut beragam zat gizi dan hormon. Albumin dalam darah akan mengangkut dan menyebarkan mineral kalsium, hormon progesteron serta obat-obatan ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu, albumin juga sebagai sarana untuk mengangkut bilirubin dan pigmen kuning ke seluruh tubuh. Bila bilirubin kurang, risiko atau efek yang samping yang bisa terjadi di antaranya adalah ikterus, penurunan berat badan dan kelelahan.
DAMPAK KEKURANGAN ALBUMIN
Maka bisa disimpulkan bahwa ada beberapa risiko yang dapat terjadi bila seseorang mengalami kekurangan albumin yaitu:
- Terjadi penimbunan cairan dalam jaringan (eodema) ditandai dengan gejala adanya pembengkakan pada tubuh, misalnya bengkak di kedua kaki, tungkai, pergelangan kaki. Atau, penimbunan cairan di rongga perut/ascites (pada pasien hepatitis, diabetes, gagal ginjal, tumor, kanker, stroke). Bahkan, menimbulkan sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru.
- Tekanan osmotik darah turun sehingga pengangkutan asam lemak, hormon, enzim, nutrisi, dan obat terganggu. Hal ini dapat memperlambat proses penyembuhan.
- Pada anak-anak yang mengalami kekurangan albumin, protein yang dikonsumsinya akan pecah. Akibatnya, protein yang seharusnya dikirim untuk pertumbuhan sel menjadi tidak maksimal.
Demikian vitalnya peran albumin sehingga perlu dijaga kadarnya agar selalu seimbang. Keseimbangan jumlah albumin bertujuan agar cairan tak bocor keluar dari pembuluh darah serta tetap dapat menunjang fungsi tubuh secara normal.
Perlu kita tahu, kadar normal albumin dalam darah adalah antara 3,4 – 5,4 g / dL. Komposisi normalnya mencapai 60% dari seluruh bagian plasma darah. Sedangkan, kadar normal albumin urin sekitar 0 – 8 mg / dl.
PERIKSA SERUM ALBUMIN
Lalu, bagaimana cara mengetahui kadar albumin dalam tubuh normal atau tidak? Tentu perlu pemeriksaan darah yang disebut tes serum albumin. Sedangkan, untuk mengetahui kadar albumin dalam urine perlu pemeriksaan urinalisis. Tes tersebut menjadi satu rangkaian pemeriksaan fungsi hati dan ginjal. Dengan begitu, dokter dapat melihat hasil keseluruhan tes dan mengetahui penyebab serta dapat mendiagnosis secara akurat. Bila hasil tes kadar serum albumin ternyata normal, berarti ginjal atau hati bekerja dengan baik, begitu sebaliknya.
Karena itu, kita perlu berupaya menjaga kesehatan tubuh, salah satunya menjaga kadar albumin tidak sampai rendah karena dapat mengindikasikan berbagai kondisi kesehatan. Misal, gangguan fungsi hati (hepatitis), gizi buruk (malnutrisi), penyakit kronis (chronic ilness), sindrom nefritis, radang usus, penyakit celiac (gangguan saat mengonsumsi gluten), hypothyroidsm, saringan ginjal bocor (nephorotic syndrome), infeksi kandung kemih, ginjal dan sebagainya.
PENTINGNYA KONSUMSI ALBUSMIN
Nah, satu upaya preventif yang bisa kita lakukan adalah mengonsumsi Albusmin. Albusmin adalah ekstrak ikan gabus yang mengandung 80,55% protein dan 33,07% albumin serta asam amino yang lengkap serta mikronutrien lainnya untuk membantu memelihara kesehatan, karena sehat itu dimulai sekarang.