Pentingnya Albumin Bagi Tubuh Manusia

Category
17 December 2018

Protein merupakan kelompok senyawa organik yang menjadi bahan utama pembentukan sel dan inti sel tubuh. Protein berperan aktif dalam pemeliharaan jaringan tubuh, mulai dari rambut, kulit, otot, mata, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, protein bisa disebut sebagai fondasi pembangunan dalam tubuh manusia.

 

Dalam artikel berjudul "Peran Albumin dalam Penatalaksanaan Sirosis Hati" oleh Irsan Hasan dan Tities Anggraeni Indra dari Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM disebutkan bahwa albumin merupakan protein plasma terbanyak yang terdapat dalam tubuh manusia. Zat ini diproduksi oleh hati (liver) dan merupakan pembentuk sebagian besar plasma darah—sekitar 60% plasma darah terdiri dari albumin. Dalam artikel tersebut juga dijelaskan bahwa albumin dipecah di otot dan kulit sebesar 40-60%, di hati 15%, ginjal sekitar 10% dan 10% sisanya merembes ke dalam saluran cerna lewat dinding lambung. Kadar normal albumin dalam darah sendiri berkisar antara 3,5 sampai 4,5 mg/dL.

 

Lantas, mengapa albumin penting bagi tubuh manusia? Berikut alasannya.

1. Mengangkut Nutrisi

Dalam artikel “Fungsi Albumin, Kadar Normal, dan Penyakit Terkait” yang ditulis oleh Muhammad Arief dan di-review oleh dr. Ahmad Muhlisin disebutkan bahwa albumin berfungsi sebagai pengangkut berbagai nutrisi dan hormon. Albumin dalam darah akan mengangkut dan menyebarkan mineral kalsium, hormon progesteron, dan bilirubin (pigmen berwarna kuning kecokelatan) ke seluruh tubuh. Kalsium bermanfaat untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi. Progesteron berfungsi mengatur siklus menstruasi. Sementara, bilirubin yang diproduksi di dalam tubuh akan bergerak ke hati melalui aliran darah untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh. Jika asupan nutrisi seseorang baik, namun tubuhnya kekurangan albumin, nutrisi itu tidak akan dapat tersebar dengan baik ke seluruh tubuh.

 

2. Pengikat Darah

Dalam penelitian berjudul “Ikan Gabus (Channa striata) dan Berbagai Manfaat Albumin yang Terkandung di Dalamnya” yang ditulis oleh Harianti, Dosen Politeknik Negeri Pontianak, disebutkan bahwa salah satu fungsi albumin adalah mengatur tekanan osmotik dalam darah. Albumin menjaga keberadaan air dalam plasma darah sehingga dapat mempertahankan volume darah. Bila jumlah albumin turun maka akan terjadi penimbunan cairan dalam jaringan (edema), yang berwujud antara lain bengkak di kedua kaki. Atau, bisa juga terjadi penimbunan cairan dalam rongga tubuh, misalnya di perut yang disebut ascites.

 

3. Menjaga Keseimbangan Cairan dalam Tubuh

Agar dapat berfungsi dengan baik, sel-sel di dalam tubuh memerlukan keseimbangan cairan. Albumin merupakan senyawa yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Albumin bekerja dengan cara mendorong cairan masuk ke dalam sel yang membutuhkan sehingga keseimbangan cairan dalam darah kembali normal.

 

4. Membantu Memperbaiki Jaringan Sel yang Rusak

Albumin berperan penting dalam proses regenerasi sel, yaitu sebagai agen pembentuk ikatan antarsel. Jika terjadi kerusakan pada sel, albumin akan bekerja dengan cara memberi sinyal pada sistem kekebalan tubuh agar langsung melakukan perbaikan. Oleh karena itu, jika kadar albumin dalam darah rendah, proses perbaikan jaringan sel yang rusak pun menjadi lambat, serta mengganggu pembentukan jaringan sel baru. Sebaliknya, bila kadar albumin di dalam tubuh tercukupi, selain daya tahan tubuh meningkat, proses penyembuhan penyakit pun lebih cepat.

 

5. Mendukung Kesehatan Kehamilan

Ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak daripada saat ia belum mengandung. Salah satu zat yang dibutuhkan ibu hamil untuk menjaga kesehatan kehamilannya adalah albumin. Menurut ahli obstetri dan ginekologi dari RSIA Bunda, dr. Taufik Jamaan Sp.OG., jika kebutuhan albumin pada ibu hamil terpenuhi, pertumbuhan janin di dalam kandungan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, asupan albumin yang cukup juga dapat melindungi ibu hamil dari komplikasi kehamilan seperti pre-eklamsia. Dokter Taufik mengatakan, ibu hamil yang kekurangan albumin akan berisiko terhadap pre-eklamsia seperti tekanan darah tinggi, kejang, dan edema (akumulasi cairan di dalam jaringan).

 

Ikan Gabus Mengandung Protein Albumin Tertinggi

Hasil penelitian banyak ahli menemukan bahwa ikan gabus mengandung kadar protein albumin tertinggi dibandingkan dengan sumber albumin lain. Salah satunya adalah hasil penelitian dari Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang yang mengungkapkan bahwa kandungan albumin pada ikan gabus adalah 62,24 g/kg, sedangkan pada ikan lain atau daging dan telor hanya rata-rata 10 g/kg.

 

Selain mengonsumsi ikan gabus, asupan albumin juga dapat diperoleh melalui konsumsi Albusmin yang berasal dari ekstrak ikan gabus. Albusmin yang mengandung 80,55% protein dan 33,07% albumin aman dikonsumsi setiap hari oleh anak umur 12 tahun ke atas, orang dewasa, hingga orang lanjut usia. Albusmin yang juga mengandung Omega 3, 6, 9, kalsium, fosfor, asam amino, serta mineral penting lain ini dapat membantu menjaga kesehatan dan membantu mempercepat proses pemulihan luka.

 

Albusmin, bantu penuhi kesehatanmu!